Berdingdingkan Bilik Bambu, Ini Kisah Pilu Nenek Aryanah Warga Kecamatan Sukamulya yang Rumahnya Nyaris Ambrol.

Berita2068 Dilihat

NCNINDONESIA.COM || TANGERANG –Miris dan sangat memprihatinkan kondisi rumah berbilik bambu yang nyaris Ambrol” milik Nenek Aryanah wanita paruh baya asal Kampung leweung gede, Rt 001/005 Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang-Banten. Seolah luput dari perhatian. Senin ( 02/09/2024 )

Hal tersebut tentunya menjadi potret nyata bahwa persoalan kesenjangan sosial dan kemiskinan yang dirasa cukup ekstrim diwilayah Kabupaten Tangerang masih belum dapat terselesaikan dengan baik.

Berbagai program dan upaya tentunya sudah dilakukan Pemkab Tangerang guna dapat menekan angka kemiskinan, salah satunya adalah Program Unggulan yakni Gebrag Rumah Pak Kumis( Gerakan Berantas Rumah Kumuh dan Miskin) hal tersebut tentunya dilakukan untuk meningkatkan situasi kehidupan masyarakat yang lebih baik,bersih, rapih dan sehat. Namun sangat disayangkan, berbagai program unggulan yang selama ini telah dilakukan oleh Pemkab Tangerang itupun, rupanya masih belum dapat dirasakan oleh Keluarga Nenek Aryanah beserta ke Tiga cucunya.

Nampak sebuah bangunan bertiangkan bambu, yang selama ini dihuni dan ditempati oleh satu keluarga itupun kini sudah nyaris ambrol dibagian atapnya,terdapat beberapa sudut genting yang sudah miring.

Kepada awak media ini, Nenek aryanah menceritakan apabila datang hujan yang disertai dengan angin kencang, dirinya dan ke Tiga cucunya tak dapat beristirahat dengan tenang, lantaran hawatir kediamannya yang bertiangkan bambu yang sudah rapuh tak lagi mampu menahan terjangan hujan yang disertai angin.

” Apalagi kalo hujan angin dateng, kami gak bisa tidur, waswas aja. Ungkap nenek Aryanah (30/08)

Diwaktu yang hampir bersamaan Ketua Harian Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI), jhon, yang kala itu turut melakukan kunjungan silaturahmi, kepada awak media mengatakan, bahwa dirinya sudah berkali kali memberikan informasi terhadap pihak Kecamatan Sukamulya soal kondisi memprihatinkan dari kluarga nenek Aryanah.

” Sebelumnya saya sudah menyampaikan informasi ini beberapa tahun yang lalu terhadap Camat Sukamulya, yang kala itu dipimpin oleh Ibu Yati, namun sampai kursi pimpinan di Kecamatan Sukamulya beralih hingga kini upaya kami untuk membantu nenek Aryanah belum dapat terealisasi. Tuturnya.

Sementara itu Camat Sukamulya, Asep yang coba dikonfirmasi melalui sambungan via WhatsApp nya, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Desa Parahu dan akan disiapkan penganggarannya di APBDes T.A. 2024.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Desa Parahu,akan disiapkan penganggarannya di APBDes 2024.

Ibu Aryanah sudah pernah ditemui oleh pihak Desa Parahu dan sudah ada komunikasi. Ujarnya.

Lebih lanjut Camat Sukamulya itupun menjelaskan bahwa pembangunan itu perlu perencanaan, karna perlu biaya didalamnya, iapun menegaskan bahwa proses pembangunan tidak bisa dilakukan tiba tiba karna perlu dana anggaran.

Pembangunan itu perlu perencanaan, kang,, krn perlu biaya didalamnya,, ngga bisa lgsg tiba² membangun,, krn perlu dana anggaran. Ungkapnya

Lebih jauh ( kata camat ) Jikalau memang ingin cepat dilakukan pembangunan bisa secara gotong royong semua pihak.

Prinsipnya,, keinginan Ibu Aryanah untuk dilakukan bedah rumah sedang diupayakan oleh kami, jadi kami tidak tinggal diam.

Semoga semua pihak bisa memahami. Terima kasih.
sesuatu tidak dapat dilakukan secara instan dan semua hal perlu waktu meminta agar semua pihak dapat memahami.Tutupnya.

Perlu diketahui dalam kurun beberapa tahun ini Pemkab Tangerang sudah berhasil membangun puluhan ribu rumah tidak layak huni,melalui program gebrak rumah pak kumis,dan tak sedikit pula raihan prestasi yang diukir Pemkab Tangerang baik sekala nasional maupun internasional.Namun dari sekian banyak rumah warga yang berhasil dibangun dan begitu banyak torehan gemilang Pemkab Tangerang,masih terdapat cerita cerita pilu ditengah pelosok terpencil seperti yang dialami oleh nenek Aryanah dan keluarga.   ( Nurdin )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *