NCNI || Tangerang – Trindikasi kurangi volume ketebalan dan diduga kuat ketidak sesuai spesifikasi teknis. Aktivis desak Inspektorat Kabupaten Tangerang tinjau ulang dan Audit hasil pengerjaan proyek Hotmix Kp Cukanggalih Rt 001/007 Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang-Banten. Yang diduga bermasalah.( Sabtu 17/08/2024 )
Peninjauan ulang kembali hasil pekerjaan pada proyek Peningkatan jalan berupa hotmix itupun, dirasa penting dilakukan oleh pihak Auditor, mengingat akan begitu banyaknya indikasi dan dugaan ketidak sesuaian sehingga dianggap sangat berpotensi dapat merugikan keuangan negara.
Sebelumnya Camat Curug, Arif Rachman Hakim, S.STP., M.Si, ketika dimintai dimintai tanggapan oleh awak media ini mengatakan bahwa dirinya akan segera melakukan kroschek dan berjanji akan turun langsung menijau hasil pengerjaan.
“Siaapp nanti saya ke lapangan. Singakat Camat.
Namun sangat disayangkan, ketika dikonfirmasi kembali hasil peninjauan, Arip hingga kini belum dapat memberikan keterangan apapun, kendati sambungan telpon sedang aktif.
Mencuatnya indikasi Kecurangan dan potensi ketidak sesuaian didalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut tentunya dapat terlihat pada hamparan base course/batu split yang terlihat hanya menutupi pori-pori bahu jalan dan diduga tidak terhampar secara merata, volume ketebalan dengan nama bahan (Aspal-hotmix AC-WC) diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Berdasarkan hasil pantauan awak media dilokasi pengerjaan, diperkirakan ketebalan hotmix hanya beda dikisaran 0,002 cm sedangkan pada umumnya ketebalan hotmix berada pada ketebalan 0,04 cm
Jika diakumulasi dan dianalisa berdasarkan fakta dilapangan jumlah volume panjang… × lebar … m × ketebalan 0,04 cm × …/rumus baku (privasi) = Maka dapat diketahui berapa total kebutuhan kubikasi matrial Hotmix yang seharusnya dilakukan.
Perlu diketahui, berdasarkan informasi yang tersedia dilokasi pengerjaan, maka dapat diketahui bahwa proyek jalan Hotmix tersebut berasal dari Kecamatan Curug dengan Nilai Kontrak Rp 94.810.000 yang slanjutnya di kerjakan dan di laksanakan oleh CV PUCICO.
Akibat dari adanya indikasi dan dugaaan ketidak sesuaian pada proyek jalan tersebut maka tentunya negara sangatlah berpotensi dirugikan hingga puluhan juta rupiah.
Hingga sampai berita ini kembali diterbitkan belum ada keterangan lebih lanjut yang diberikan oleh pihak Kecamatan Curug, sementara itu Kontraktor belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi dan pemberitaan lebih ( Nurdin )
Namun sangat disayangkan pada kenyataan yang berlandaskan hasil temuan dilapangan, volume ketebalan aspal-hotmix berpariasi, dengan ukuran volume ketebalan 0,02 cm dan 0,03 cm. Tidak sesuai spesifikasi teknis didalam RAB. Sebagai contoh diambil garis tengah dengan volume ketebalan 0,025 cm, diakumulasikan volume panjang, lebar dan tebal dihitung secara analisa, 233 m × 2,5 m × 0,025 cm × ***/rumus baku (privasi) = 33,49 ton.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan akumulasi hitungan tonase yang tertuang dilapangan sangat diduga kuat tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang sudah ditentukan. Jika volume panjang 233 m × lebar 2,5 m × ketebalan 0,015 cm × ***/rumus baku (privasi) = 20,09 ton. Maka sangat diduga kuat telah terjadi dugaan Mark Up anggaran.
Perlu diketahui, dari awal kegiatan pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan aspal-hotmix sampai finishing, terdapat pemakaian ritase 3 (tiga) mobil truck dengan berat material 10,03 ton, 10,00 ton dan 10,00 ton, terhitung dengan jumlah 10,03 ton + 10,00 ton + 10,00 ton = 30,03 ton (yang terpakai). Artinya, dari hasil perhitungan diatas yang mengacu didalam RAB, sudah jelas ada indikasi pengurangan tonase (aspal-hotmix AC-WC) dalam kegiatan peningkatan jalan tersebut.
Akibat dari adanya indikasi dugaaan kecurangan dan Mark up Anggaran pada proyek jalan tersebut maka tentunya negara sangatlah berpotensi dirugikan hingga puluhan juta rupiah.
Hingga sampai berita ini kembali diterbitkan belum ada klarifikasi lebih lanjut yang diberikan baik oleh Kontraktor maupun PPTK pada Dinas Binamarga Dan Sumberdaya Air Kabupaten ( Nurdin)