NCNINDONESIA.COM|TANGERANG – Soal Pelaksanaan 3 proyek kontruksi hasil penunjukan langsung (PL) Kecamatan Rajeg yang beberapa waktu lalu ini sempat mendapatkan sorotan, lantaran adanya dugaan ketidak sesuaian serta dianggap sangat berpotensi dapat merugikan keuangan negara,Camat Rajeg hingga kini masih membungkam (Rabu 13/03/2024)
Membungkamnya Camat Rajeg,Oman ketika ditanya soal langkah evaluasi ke 3 pengerjaan proyek kontruksi hasil penunjukan langsung (PL)itupun sontak mengundang pertanyaan dikalangan masyarakat aktivis dan para penggiat sosial.
Ada apa dengan ketiga proyek tersebut ?
Benarkah ada faktor kedekatan ?
Pertanyaan pertanyaan tersebut hingga kini seakan masih masih menjadi pertanyaan besar yang seakan tak kunjung terpecahkan.
Ke 3 proses pengerjaan proyek konstruksi yang belakangan ini menuai sorotan tersebut berjudul.
1.Proyek paving blok Kp.Sukamunclak Rt.11 Rw 03 Desa Ranca Bango Kecamatan Rajeg APBD T.A 2024 yang selanjutnya dilaksanakan dan dikerjakan oleh CV.MULYA JAYA ABADI,dengan nilai kontrak mencapai Rp 89,761,000,00
2.Proyek paving Blok Kp.Kukun Rt 01 Rw 01 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg APBD T.A 2024 yang selanjutnya dilaksanakan dan dikerjakan oleh.CV HARAPAN BARU, dengan nilai kontrak mencapai Rp 99.760.000.00
3.Proyek Spal Kp Cakop,tampa papan informasi Rt 17 Rw 04 Desa Pengarengan Kecamatan Rajeg,APBD T.A 2024 dengan nilai kontrak dan pelaksanaan yang hingga kini belum dapat diketahui.
Berbagai dugaan muncul beriringan dengan bungkam nya Camat Rajeg, mulai dari dugaan akan adanya dugaan pembiaran, hingga sampai pada adanya faktor kedekatan dengan pemangku kebijakan,sehingga mempengaruhi efektivitas fungsi pengawasan yang dinilai lemah dan diduga penuh dengan upaya pembiaran.
Dugaan kecurangan dalam proses pelaksanaan ke 3 proyek konstruksi tersebut dapat terlihat mulai dari proses pemasangan batu kali yang terlihat tipis dan menyandar pada proyek Spal,dan proses amparan aggregat plus abu batu yang sangat tipis pada pelaksanaan 2 proyek paving blok.
Akibat lemahnya pengawasan dan minimnya informasi serta evaluasi,maka negara sangat berpotensi dapat dirugikan puluhan juta rupiah.
Hingga kini camat Rajeg masih belum memberikan keterangan, sementara itu sampai berita ini kembali diterbitkan pihak kontraktor untuk ke 3 pelaksanaan proyek itupun belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi dan pemberitaan lebih lanjut (Nurdin/Red)