Krisis Air Bersih Masih Dirasakan Warga Desa Cemplang,Akibat Iklim El Nino

Berita3846 Dilihat

Serang,NCN Indonesia-El Nino merupakan Iklim yang dapat menyebabkan kemarau panjang dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah.Salah satunya krisis air bersih di RW 04 dan 15 RT di Desa Cemplang,Kecamatan Ciomas,Kabupaten Serang.Setidaknya, seluruh masyarakat di desa cemplang hingga kini masih terdampak krisis air bersih.

Menurut warga berinisial SR (50),dalam kurun waktu tersebut, air yang disuplai SPAM yang baru dibangun tak selalu mengalir dengan lancar kurang lebih ada 60 keluarga yang mendapatkan sambungan dari SPAM.

“Sudah lumayan lama ya krisis air. Sudah hampir satu tahun.Nanti ada air,nanti enggak ada dan kami warga disini untuk sumber dari mata air Cipetey,tapi di musim kemarau mata air Cipetey kering tidak ada airnya,” katanya saat ditemui di lokasi,Rabu (22/11/2023).

“Sekarang ini alhamdulillah beberapa titik ke rumah warga sudah di pasang sambungan dari SPAM walaupun kadang ada kadang tidak airnya mengalir ke warga,cuma masih banyak warga yang sulit mendapatkan air bersih,”ucapnya

Lebih lanjut SR (50),krisis air bersih terjadi lantaran sumber mata air Cicangkerung dan Cipetey kering sehingga tidak bisa mengalirkan air ke tampungan.Karena itu,mau tak mau warga harus mengocek uang untuk membeli air dari tukang air keliling.

“Habis bagaimana lagi,air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi,mencuci,memasak,dan lain sebagainya.jelas kami merugi.Dengan air enggak keluar, beli air keliling.Jadi mengeluarkan uang lagi,”ujarnya

SR (50) biasanya penjual keliling dengan mobil warga membeli dengan beberapa jeriken dengan berbagai ukuran berisi air bersih.Total,dia membayar ada Rp 50.000 per satu kali beli , warga lainpun kadang ada 20.000 per setiap kali beli air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Yang terdampak 15 RT.Enggak merata juga,jadi satu RT ada yang airnya keluar,ada yang enggak. Kadang-kadang,rumah tetangganya,sebelahnya keluar, sebelahnya enggak keluar,” jelasnya.

Kendati begitu,warga tetap diminta bayar tagihan listrik untuk satu bulan.Tagihan ini untuk pertama kali, kata SR ,Rp 50.000 per bulan.

“Bayar, walaupun airnya kadang keluar kadang tidak ,biaya listrik tetap kita bayar walaupun air enggak keluar kemungkinan ini masih dalam uji coba,”pungkasnya

Cuaca sudah mulai mendung kadang hujan pun mulai turun,akan tetapi mata air belum juga ada airnya dan masyarakat memanfaatkan air ketika hujan turun untuk mencuci,adapun untuk memasak dan minum warga masih harus membeli air bersih.tutupnya

Warga berharap dengan adanya SPAM di desa cemplang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,

Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan,warga masih banyak yang membutuhkan air bersih, untuk bisa mendapatkan air seperti warga di kampung Kadu guling desa Cemplang,untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka harus rela mengambil air yang jaraknya kurang lebih empat kilometer dan harus menggunakan sepeda motor.

 

Kabiro Serang : Suheli/Cule

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *