TANGERANG, NCN— Proyek Pembangunan Jalan Paving Blok tanpa papan informasi yang berada di Kp.Cigoong Desa Bojong Loa Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang-Banten,Yang saat ini tengah dikerjakan didalam prosesnya diduga kuat”Amburadul” dan menyimpang dari Spesifikasi Teknis Kegiatan yanh ada didalam Rancangan Anggaran Belanja(RAB).(Rabu 01/11/2023)
Proyek Paving Blok yang belum diketahui asal usulnya tersebut,Diduga kuat tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis sehingga terlihat proyek tersebut sangat acak acakan sehingga berpotensi dapat merugikan keuangan negara.
Pada saat di kunjungi oleh awak media dilokasi pengerjaan proyek tersebut, didapati adanya beberapa Spesfikasi Teknis kegiatan yang tidak dilalukan dengan sebagai mana mestinya.
Beberapa dugaan akan adanya penyimpangan itupun,dapat terlihat dengan tidak terselenggaranya Standar Menejemen K3 yang terbukti dengan adanya para pekerja yang tidak terlengkapi dengan Alat Pelindung Diri(APD) Secara lengkap,tak cukup sampai disitu saja,proses plaksanaan kegiatan tersebut pula diketahui tidak terdapat pengupasan badan jalan serta puing bekas galian kasteen kiri dan kanan pun tidak dibersikan,melainkan dipergunakan kembali menjadi amparan agregat bercampur tanah,Proyek paving block itupun nampak pula penanaman kasteen yang dinilai sangat dalam,jika diakumulasikan dengan jenis paving blok yang memiliki ketebalan 6 cm maka tentunya Spis jarak untuk pemasangan Agregat Kls B dan Abu batu sangat tipis,masih dalam plalsanaan proyem itu pun diketahui terdapat indikasi adanya dugaan kerurangan volume lebar badan paving,
Sementara itu para pekerja yang berada dilokasi kegiatan tersebut,ketika coba dikonfirmasi oleh Awak Media,mengatakan bahwa papan proyek belum dipasang,ditambahkan nya lagi proyek tersebut memiliki panjang 140 m dengan lebar 2 m.
“Papan proyek didepan pak,klo belum ada berarti belum dipasang kali pak,kalo gak salah panjang nya 140 m,untuk lebarnya 2 m pak.Ucap pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ketika disinggung mengenai Volume lebar yang terlihat kurang,para pekerja terlihat enggan untuk memberikan keterangan.
Diwaktu yang bersamaan Asep salah satu aktivis Kabupaten Tangerang,mengungkapkan kekecewaan nya,dan dirinya berharap pihak penyelenggara kegiatan dapat segera mengambil langkah tegas,dalam hal ini,adalah upaya evaluasi dan perbaikan.
“Berdasarkan hal tersebut maka dirasa perlu bagi penyelenggara pemerintahan,Kabupaten Tangerang untuk segera turun gunung dan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh,untuk mencegah adanya potensi kegagalan kontruksi dan dampak kerugian keuangan negara dikemudian hari,Ucap Aktivis
Hingga sampai berita ini kembali diterbitkan pihak kontraktor belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi dan pemberitaan lebih lanjut.(*)
Wartawan Tangerang Raya: Tohir